RSS

Limbah Industri – Ancaman Serius bagi Kelangsungan Makhluk Hidup

19 Jan

Limbah Industri – Ancaman Serius bagi Kelangsungan Makhluk Hidup

Ilustrasi limbah industri
Apa itu limbah? Limbah merupakan sisa buangan yang dihasilkan dari suatu kegiatan produksi baik produksi dalam skala domestik atau rumah tangga maupun produksi dalam skala yang lebih besar. Lalu, apa yang dimaksud dengan limbah industri?
Limbah industri bisa didefinisikan sebagai sisa buangan dari proses produksi suatu industri tertentu. Karena sifatnya industri dan biasanya lebih besar dibading dengan skala domestik atau rumah tangga, limbah industri memerlukan penanganan dan pengelolaan yang serius mengingat dampak yang akan ditimbulkannya pun jauh lebih besar dibanding dengan limbah domestik.
Sebagai buangan dari proses produksi, ada dua macam limbah indistri yakni limbah dalam bentuk cair atau disebut juga limbah cair, dan yang kedua adalah limbah padat atau dalam bahasa yang lebih umum disebut sebagai sampah. Dari kedua jenis limbah industri ini tak sedikit yang mengandung bahan berbahaya dan beracun.
Dampak Limbah Industri Terhadap Lingkungan
Seperti telah disinggung di muka, limbah industri jauh lebih berbahaya dibanding dengan limbah domestik. Namun demikian karena limbah domestik lebih massal, sekecil apapun pengaruhnya akan sangat berbahaya juga. Sementara limbah industri secara kuantitas memang jauh lebih besar dan terus-menerus dihasilkan limbah dengan kandungan yang sama.
Hal ini bisa kita illustrasikan misalnya sebuah pabrik A dengan memproduksi produk A1 secara terus-menerus. Bila dalam setiap produksinya menghasilkan limbah cair yang mengandung bahaya, maka bila limbah tersebut tidak dikelola secara optimal, maka lingkungan akan menanggung akibatnya secara terus-menerus. Inilah kenapa limbah industri jauh lebih berbahaya.
1. Dampak Limbah Industri dari Industri Pangan
Industri pangan dengan berbagai tingkatan usaha yang akrab dengan kehidupan sehari-hari, termasuk salah satu sumber penghasil limbah industri. Beberapa industri pangan yang memberi andil terhadap pencemaran lingkungan di antaranya adalah industri tahu dan tempe, beberapa jenis pengolahan hasil laut dan industri tapioka.
Limbah dari industri pangan bisa dihasilkan baik ketika proses pencucian maupun pada saat dalam pengolahan. Limbah industri yang dihasilkan dari kegiatan industri pangan ini misalnya saja bisa berupa sejumlah jenis garam, mineral, karbohidrat, lemak, dan beberapa jenis protein.
Bila penanganan limbah industri pangan ini tidak dikelola secara baik dan benar, salah satunya bisa menimbulkan pencemaran berat terhadap air dan udara. Hal yang paling terasa dari pencemaran yang ditimbulkan industri pangan adalah pencemaran udara dengan bau yang menyengat.
Lebih berbahaya lagi bila industri pangan tadi dalam proses produksinya menggunakan bantuan zat kimia sehingga menghasilkan sisa buangan yang mengandung alkohol, insektisida bahkan energi panas. Bisa dibayangkan bila limbah industri pangan tersebut dibuang langsung ke sungai atau sumber air lainnya, hal tersebut akan mengganggu keseimbangan ekosistem air. Ikan dan biota air dapat merasakan langsung dampaknya berupa kematian.
2. Dampak Limbah Industri dari Industri Sandang
Selain limbah dari industri pangan, yang tak kalah merupakan ancaman serius bagi lingkungan dan manusia adalah limbah industri aneka sandang. Dalam kegiatan penyamakan kulit, batik printing dan bahan sandang lain misalnya tak bisa terhindari dari proses pencelupan dan pencucian.
Pada kedua proses tersebut membutuhkan air dalam jumlah banyak sehingga sisa buangannya pun sebanding banyaknya. Padahal sisa buangan bekas pencelupan dan pencucian bahan-bahan sandang tadi mengandung sisa-siswa zat pewarna, minyak, biological oxygen demand yang tinggi dan tak sangat akrab mengandung bahan berbahaya dan beracun. Dengan demikian limbah industri sandang ini pun merupakan ancaman serius bukan lingkungan manakala tidak ditangani dengan serius dan dikelola dengan baik dan benar.
3. Dampak Limbah Industri dari Industri Kimia
Industri kimia dan bahan bangunan dalam skala kecil maupun besar, juga menghasilkan limbah industri yang akan menjadi ancaman serius bagi kelangsungan makhluk hidup. Dalam industri kimia yang memproduksi alkohol misalnya. Untuk menghasilkan alkohol diperlukan air dalam jumlah cukup besar.
Dengan demikian seperti yang terjadi dalam industri sandang, limbah dari proses produksi alkohol ini pun menghasilkan limbah cair dalam jumlah besar. Padahal cairan dari limbah industri alkohol ini jelas-jelas mengandung senyawa organik dan anorganik, mikroorganisme dan bahan berbahaya lainnya. Belum termasuk ketika proses produksi selesai kemudian dilakukan pencucian peralatan, endapan CaSO4 dan tentu saja uap alkohol ketika produksi berlangsung.
Ketika proses produksi ini terus berlangsung, limbah industri berbahaya ini akan secara langsung maupun tidak mengancam kelangsungan makhluk hidup. Keracunan akut adalah salah satu akibatnya. Keracunan CO dalam kadar tinggi misalnya akan menyebabkan lemas bahkan bisa berujung kematian. Sementara keracunan air raksa, asbes, timbal arsen, setelah terakumulasi di dalam tubuh, dampaknya mulai terasa dalam jangka panjang.
4. Dampak Limbah Industri dari Industri Logam, Elektronika dan Pelumas
Lalu, bagaimana dengan industri logam? Dampak dari limbah industri ini sama bahayanya. Dalam proses produk baja yang menggunakan mesin bubut atau mesin cor logam, menghasilkan limbah industri berupa asap, gas dan debu. Partikel-partikel di dalam asap dan debu tersebut mengandung logam berat sehingga apabila terhirup dalam jangka waktu tertentu akan menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan makhluk hidup.
Industri logam juga termasuk salah satu penyumbang pencemaran suara berupa kebisingan yang dalam jarak tertentu sudah melebihi batas toleransi yang bisa diterima pendengaran manusia. Iritiasi kulit dan sesak nafas dalam beragam tingkatan merupakan salah satu bukti nyata bagaimana limbah industri logam ini memang berbahaya.
Baik industri logam maupun industri elektronika, menghasilkan buangan berupa gas yang mencemari udara, limbah industri berupa pencemaran udara adalah akibat yang dihasilkan. Karbon monoksida merupakan salah satu gas yang biasa dihasilkan dari industri logam dan elektronika. Dalam kadar tertentu gas ini akan menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia dan mahluk hidup lain, mulai dari gejala ringan sampai berat.
Gejala-gejala seperti sesak nafas, pusing-pusing, pikiran tidak bisa konsentrasi, gangguan penglihatan dan pendengaran merupakan gejala dari keracuan gas dari limbah industri jenis ini. Dalam kadar yang lebih berat selain bisa menyebabkan pingsan, bisa pula berujung dengan kematian.
Hal yang sama ketika keracunan karbon dioksida dan belerang yang merupakan gas buangan yang dihasilkan dari industri baja dan elektronika. Begitu pula dengan limbah industri berupa sisa pelumas, dapat mengganggu eksosistem lingkungan apabila tidak diperlakukan dan dikelola dengan baik dan benar.
Ciri-ciri Limbah Industri
Berbicara masalah limbah industri, kalau kita lihat dari karakternya, maka limbah industri bisa dikategorikan ke dalam beberapa jenis yaitu limbah padat, limbah cair dan limbah gas atau dalam kasus tertentu bisa pula dalam jenis partikel.
Hasil buangan atau limbah dari industri berupa gas dan partikel termasuk yang paling dominan sebagai pencemar udara dan lingkungan sekitarnya. Sejauh ini menurut hasil penelitian, lebih dari 90% sumbangan terhadap pencemaran udara diakibatkan oleh limbah industri dalam bentuk gas, baik berupa karbon monoksida, hidrokarbon, nitrogen oksida, sulfur oksida dan beberapa jenis partikel lain.
Salah satu parameter penting dalam ekosistem air adalah ketersediaan oksigen. Namun kadar oksigen dalam air akan semakin menurun jumlah dan kualitasnya manakala mulai tercemar limbah industri dalam bentuk cair.
Sebenarnya ketersediaan oksigen dalam air akan terjadi secara alamiah yang terjadi berkesinambungan. Ada makhluk kecil dalam air yang untuk pertumbuhannya membutuhkan unsur karbon misalnya, yang secara alamiah bisa diperoleh dari udara bebas. Namun ketika udara, akibat pengaruh dari limbah industri, juga sudah mulai tercemar, pertumbuhan makhluk kecil itu akan terganggu.
Limbah industri dalam skala kecil apalagi besar merupakan ancaman serius bagi kelangsungan makhluk hidup dan ekosistem dimana makhluk hidup itu berada. Sehingga penanganan limbah industri jangan dianggap sepele apabila tidak menghendaki kerugian yang lebih besar terjadi.
Kesadaran akan bahayanya pengaruh limbah industri harus dimiliki tidak saja mereka pemilik modal yang akan mendirikan pabrik, tapi juga birokrasi yang memberi ijin dan kesadaran masyarakat di sekitar lokasi yang akan memberi ijin gangguan.
***
Pengolahan Limbah Industri
Limbah industri adalah salah satu masalah yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, terutama kehidupan rumah tangga. Berbagai proses pengolahan industri, baik industri rumah tangga maupun kimia akan menghasilkan limbah yang berpotensi menghambat sirkulasi air dan udara.

Dengan adanya teknologi industri, segala sesuatu dapat diolah dengan mudah. Akan tetapi, teknologi industri tersebut tidak memberikan solusi dan penanganan yang baik dari dampak yang ditimbulkannya sehingga semakin lama, kehidupan umat manusia hancur akibat tindakan tersebut.

Para pelaku pengolahan industri tidak memberikan empatinya terhadap masyarakat agar bisa terhindar dari limbah pabrik yang merusakkan lingkungan tersebut. Bahkan di sebagian tempat, masyarakat justru terkena wabah penyakit akibat tidak bisa menghindar dari pengaruh buruk limbah tersebut.

Wabah penyakit tersebut ditimbulkan oleh penumpukan limbah industri yang tidak mengalir sebagaimana mestinya sehingga sampah tersebut menggunung di dekat pemukiman warga dekat daerah industri.

Pembangunan dalam bidang industri memang disinyalir dapat meningkatkan dan membawa kemajuan bagi negara serta masyarakatnya. Namun dalam pembangunan industri, bisa saja berdampak buruk pada lingkungan. Banyak pabrik menghasilkan limbah industri berupa limbah padat maupun limbah cair.

Efek dari limbah industri adalah pencemaran tanah, udara, dan air. Untuk menanggulangi masalah pencemaran limbah industri, diciptakan berbagai metode untuk memperkecil tercemarnya lingkungan.
Dua Macam Limbah Industri
Sebelum kita beranjak pada pembicaraan mengenai pengolahan limbah industri, kita juga sebaiknya mengetahui terlebih dahulu dua macam limbah yang dihasilkan dalam proses industri.

a. Limbah Ekonomis
Limbah ini disebut sebagai limbah ekonomis karena mampu memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat apabila ditindaklanjuti lagi menjadi barang baru. Dengan sampah atau limbah seperti ini, kita bisa menciptakan barang baru yang juga menghasilkan uang. Misalnya saja, dalam pengolahan produk berupa makanan, kita juga bisa menggunakan sampah oraganiknya untuk kemudian dijadikan pupuk.

Dengan cara seperti itu, kita tidak hanya meminimalisasi sampah industri, tapi juga menghasilkan uang yang menjadi nilai ekonomi paling tinggi di negara kita ini. Oleh karena itu, pihak pengelola industri seyogyanya mencari celah untuk bisa mengolah kembali sampah yang dihasilkan dari proses industri tersebut menjadi barang yang juga berguna bagi kemaslahatan bersama.

Dengan mengklasifikasikan dua jenis limbah tersebut, pihak pengelola industri juga secara tidak langsung telah memberikan kontribusi yang baik bagi keberlangsungan hidup makhluk hayati, seperti mikroorganisme.

b. Limbah Nonekonomis
jenis limbah industri yang kedua adalah limbah yang bersifat nonekonomis. Artinya, sampah industri tersebut tidak bisa langsung diolah kembali menjadi barang yang berguna.
Jenis limbah seperti ini bisa saja dijadikan barang baru dengan tetap memperhatikan proses produksi. Limbah yang dihasilkan dari industri seperti ini biasanya terdapat pada pabrik yang banyak mempergunakan zat anorganik dibandingkan dengan zat organik.

Sampah industri seperti ini hanya bisa ditanggulangi dengan pengolahan kembali secara industrial. Jika tidak, hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan meminimalisasi zat anorganik yang diperlukan dalam proses industri.
Berbagai Bentuk Pengolahan Limbah
Dalam prosesnya, pengolahan limbah terdiri dari proses fisika, kimia dan biologi. Proses fisika-kimia adalah kondisi yang menuntut menggunakan kedua proses tersebut.

Proses ini banyak digunakan pada limbah industri bakterial kering, industri soda, industri kawat, industri baja, industri pelapisan logam dan lain sebagainya. Pada umumnya digunakan di dalam air yang terdapat bahan-bahan yang mudah diendapkan apabila bereaksi dengan bahan kimia tertentu.

Dalam prosesnya, air ditampung dalam saringan kasar yang kemudian dialirkan ke bak pengendap pasir. Kemudian diaduk pada tangki berikutnya agar terjadi reaksi yang merata antara limbah dan bahan pengendap. Kemudian limbah dibiarkan tenang agar bahan yang telah bereaksi mengendap secara perlahan-lahan.

Tahap berikutnya endapan dikeluarkan dengan pompa penghisap lumpur ke tangki pengental lalu dikeringkan. Pada tahap menetralisirkan, bahan penetral yang digunakan tidak sama dan harus disesuaikan dengan kebutuhan. Pada umumnya proses penetralisiran ditempatkan pada akhir proses yaitu pada saat limbah dibuang ke perairan.

Jenis-jenis proses penetralisiran limbah adalah sebagai berikut.
• Proses dengan Trickling Filter. Sesudah dilakukan proses fisika kimia, limbah akan diolah dengan menggunakan proses biologis yaitu proses yang menggunakan saringan testes dengan melakukan sistem pengikatan zat pencemar pada kondisi aerobik. Apabila masih ada bahan yang belum disaring, maka akan dilanjukan pada tahap pengendapan yang dilengkapi dengan proses netralisir.
• Proses dengan Lumpur Aktif. Perbedaan proses ini dengan proses trickling filter adalah lumpur aktif yang mengandung bakteri tertentu. Agar limbah bisa menyatu dengan lumpur aktif, dilakukan aerasi dengan menggunakan oksigen untuk menguraikan zat-zat organik menjadi bentuk yang lebih sederhana yaitu karbondioksida dan air.
• Proses dengan Sistem Aerasi. Pada sistem aerasi disediakan alat Aerator untuk mensuplai udara. Semakin besar dan banyak jumlah udara yang diperlukan, maka semakin besar ukuran aerator. Kolam aerasi memiliki fungsi sebagai reaktor untuk melakukan pencampuran air limbah dengan udara yang disediakan dari aerator. Dalam proses ini diperlukan kolam pengendapan, agar lumpur bisa mengendap dan terurai menjadi karbondioksida dan air.
• Sistem Fisika Kimia Biologi dengan Kolam Oksidasi. Proses ini hampir sama dengan proses fisika kimia. Hanya saja pada kolam oksidasi terdapat proses biologi dengan memanfaatkan mikroba dalam air agar bahan-bahan organik dalam limbah hancur. Proses kolam oksidasi berjalan secara alami, yaitu berlangsung pada waktu sinar matahari dapat memasuki dasar kolam.
Peranan Kesadaran Manusia dalam Pengolahan Limbah Industri
Mencari berbagai jalan keluar untuk mengolah limbah yang dihasilkan dari proses industri memang tidak mudah. Apalagi jika yang dihadapi oleh masyarakat adalah pengelola yang sangat individu dan sama sekali tidak memiliki empati yang baik terhadap kehidupan masyarakat sekelilingnya.

Oleh sebab itu, diperlukan pemahaman dan kesadaran yang mendalam dari pihak manusia sendiri, baik dari pihak pengelola industri maupun pihak masyarakat yang hidup di sekitar wilayah industri, untuk senantiasa menjaga lingkungan hidup tempat mereka tinggal.

Para pelaku industri seyogyanya memiliki kesadaran sendiri untuk bisa mengolah limbah yang dihasilkan dari proses indutri. Dengan begitu, masyarakat juga akan mampu bekerja sama apabila ada itikad yang baik serta rasa tanggung jawab yang besar dari pihak pengelola industri untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan di sekitar wilayah industri.

Jika para pelaku proses industri sudah memiliki kesadaran tersebut, barulah pihak masyarakat diajak bekerja sama untuk tidak menjadikan wilayah pabrik terkontaminasi dengan sampah-sampah industri.

Dengan berbagai tindakan pengolahan limbah industri, masyarakat tidak hanya diajak untuk memelihara kebersihan lingkungannya, tapi juga diajak untuk mengetahui proses industri serta dampak yang dihasilkan dari adanya proses industri tersebut.

Pembagian kerjasama tersebut akan memberikan harmonisasi yang baik antara pihak industri dengan pihak masyarakat sehingga tidak ada lagi acara saling menyalahkan satu sama lain apabila terjadi suatu hal yang merugikan lingkungan hidup di sekitar wilayah industri.

Selain itu, pihak pemerintah juga merupakan pihak yang tidak bisa begitu saja terlepas dari upaya pengolahan limbah pabrik yang ada di negara kita ini. Pemerintah juga memegang peranan penting untuk memberikan peraturan dan sanksi yang tegas terhadap pihak pengelola industri.

Dengan memberikan peraturan dan sanksi yang tegas, tidak akan ada penyelewengan yang dilakukan oleh pihak pengelola industri yang berakibat buruk terhadap tatanan lingkungan hidup di masyarakat.

Oleh karena itu, ada kerjasama yang harusnya terjalin antara pihak pengelola industri, pihak masyarakat, serta pemerintah agar pengolahan limbah industri bisa berjalan dengan baik dan keberlangsungan hidup manusia pun akan lebih terjaga.
Sumber : http://www.anneahira.com/limbah-industri-20456.htm

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Januari 19, 2013 inci Uncategorized

 

Tinggalkan komentar